Launching buku : 6 Hari Cas Cis Cus Bahasa Inggris di Desa Bahasa Borobudur



Sabtu lalu saya mengikuti Piknik yang diadakan IIDN Semarang dan Komunitas Blogger Gandjel Rel ke Desa Bahasa Borobudur. Desa Bahasa ini pasti sudah familiar, karena saya pernah menulis sebelumnya.



Nah, kunjungan kali ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai seperti apa suasana belajar di Desa Bahasa Borobudur dan mengikuti launching terbaru Pak Madu, Eh Pak Hani...

Buku berjudul  6 Hari lancar Cas Cis Cus Bahasa Inggris


Kami berangkat dari Semarang menggunakan bus. Meeting Point pertama adalah di Masjid Raya Baiturrahman Simpang Lima, kemudian dilanjutkan meeting point selanjutnya di Tembalang dan Ungaran. Selama dalam bus ada kuis seru dan saya ikut doong...
Pertanyaannya mengenai Desa Bahasa Borobudur dan tujuan kami berkunjung hari itu. Alhamdulillah jawaban saya pas dihati juri kuis yaitu mbak Dedew (dewirieka.com). Gift dari kuis ini cakep sekali, sampai sekarang saya simpan primpen takut dipakai Dina untuk mainan, hehehew... Secara anak saya itu centil sekali soal asesories perempuan, lihat saja fotonya diatas :p

Nahi ini dia penampakan dari bross batik kanthi yang saya dapatkan dari memenangkan kuis perjalanan. Cantik sekali bukan... Mau?? yuk cuss aja ke alamat crafternya yang ada di gambar ini.

Setelah itu, dilanjutkan dengan acara bincang-bincang di dalam bus, kemudian Mbak archa (arhabella.com) menawari anak-anak menyanyi. Anak saya yang suka menyanyi dan biasa pegang microfon di masjid ngaji rame-rame ini sudah sejak dari mic dinyalakan merengek terus minta nyanyi pakai mic. Alhamdulillah gayung bersambut, beraksilah dia.... Sayangnya saya tidak sempat memfoto karena membantunya memegang mic dan memilihkan lagu.

Selama kurang lebih 4 jam, kami akhirnya tiba. Setelah sebelumnya sempat kesasar dan dikira tamu undangan pernikahan. Bus kami diarahkan untuk parkir tanpa ditanya terlebih dahulu, hihihi...
Begitu kami sampai di lokasi wisata Candi Borobudur, kami mengambil arah ke kiri (posisi kami dari Semarang) menuju Hotel Manohara tempat meeting point kami yang terakhir dengan mas TePe yang akan memandu sampai ke tujuan.

Sesampai di Desa Bahasa Borobudur, selain lega sudah sampai kami terkesima dengan adanya labirin di pintu masuk. Labirin ini masih rendah, tetapi menurut Pak Hani akan di tumbuhkan hingga setinggi orang dewasa.
Labirin

Dina The Explorer
Tas digendong, bekal dijinjing
Aduhai senangnya hati Emak... 
Kami disambut di pondok yang dekat dengan sungai, panggung dan lapangan bola. Udaranya sejuk dan sempat hujan.Sebelum acara dimulai, suguhan sudah menanti kami, diantara cenil, tempe kemul, dan 2 lagi jajanan tradisional tetapi saya lupa namanya. Alhamdulillah, hangat-hangat diantara hujan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari Pak Hani mengenai jatuh bangun mengelola Desa Bahasa Borobudur. Pada tahun 2007-2011 kegiatan di Desa Bahasa sempat vakum. Lalu bangkit lagi hingga pernah ditawari banyak pihak untuk pengembangan Desa dengan nilai rupiah yang fantastis! 60 M ditawarkan Pak Dahlan Iskan pada Pak Hani.


Namun Pak Hani sangat selektif dalam menerima bantuan dana tersebut, karean prinsip pendirian Desa Bahasa adalah Kemandirian yang akan memunculkan Kreativitas Lebih Kuat. Pak Hani memiliki program gratis untuk semua warga desa Ngargogondo yang ingin belajar bahasa Inggris bersama beliau. Sampai ada candaan dari Pak Hani, kalau mau belajar gratis di sini, menikah dulu dengan warga Ngargogondo. WOW... Jomblo mana Jomblo...

Sharing dari Pak Hani memberikan training gratis adalah sebuah tantangan dan tolak ukur keberhasilan mengajar bahasa Inggris. Sebab, mengajari orang yang membayar cenderung lebih mudah karena orang tersebut memiliki motivasi untuk berhasil dengan uang yang sudah dia keluarkan. Sedangkan orang yang belajar tanpa membayar tidak memiliki beban pengeluaran uang, jika dia berhenti di tengah jalan sebelum pelajaran selesai, dia tidak akan merasa rugi. Maka jika Pak Hani berhasil mengajari mereka yang belajar gratis sampai selesai dan sukses, maka itulah keberhasilan sebenarnya!
Pak Hani menunjukkan Foto hitam putih sewaktu menjual Kartu Pos

Salah satu cerita yang membuat saya terharu adalah perjuangan semenjak kecil Pak Hani. Beliau dulunya dalah pedagang Kartu Post di Borobudur, sempat menguasai bahasa Mandarin dan Jepang. Tapi kemudian berkurang karena lebih aktif menggunakan Bahasa Inggris.
Cara berjualan Pak Hani semasa kecil (kira-kira usia SD) adalah dengan bahasa yang sangat simpel :
"Buy Me Sir, Buy Me Sir"
"Jika saya bicara seperti ini di kota metropolitan bisa jadi yang dibeli bukan barang dagangan saya tapi saya sendiri malahan," kelakar Pak Hani.
Wisatawan asing yang mendengar dan berkomunikasi dengan Pak Hani kecil waktu itu tidak keberatan karena mereka tau bahasa Inggris adalah bukan bahasa kami. Justru koreksi sering didapatkan dari mahasiswa yang sedang berwisata ke Candi Borobudur. Lambat Laun Pak Hani memperbaiki bahasa Inggrisnya.

Pesan Pak Hani, "Jangan menyalahkan orang yang sedang belajar Bahasa Inggris karena bisa membuatnya down."
Secara akademik, cara Pak Hani saat menjual kartu pos tidak bisa diterima tetapi secara Praktek sangat membantu sekali. Maka tercetuslah ide pak Hani untuk membuat metode-metode interaktif untuk belajar bahasa Inggris. Salah satunya seperti dalam video di bawah ini :

 credit : www.desa-bahasa.com
Acara berikutnya adalah Launching buku 6 Hari  Cas Cis Cus Lancar Bahasa Inggris. Buku ini diterbitkan oleh Indonesia Tera, di dalamnya terdapat kupon undian ke Singapore untuk 2 orang. Wah berharga sekali! Bisa lancar bahasa Inggris berbonus piknik ke Singapore. Kemudian Pak Hani memberikan materi singkat mengenai English British dan American.
Contohnya :
Color dan Colour memiliki arti yang sama
Perbedaannya satu konsep British dan lainnya konsep American.
Konsep Brithish lebih sering digunakan Akademisi dan Konsep American digunakan dalam Product.
Jadi kita tidak bisa menyalahkan orang yang memakai konsep British begitu sebaliknya
 
 
Selama pemberian materi kita juga meneriakkan Yel-yel supaya semangat seperti berikut :
English? Yes I can
Speak english? Yes I do
IIDN? Yes Yes Yes, Luar Biasa
Lalu kami diajari tentang ASINDO, yaitu cara bicara bahasa Inggrisnya orang Indonesia. Kita Familiar dengan cara Bicara Cinta Laura. Contohnya "Tukijo dan Tukiyem Makan Tempe sama Tahu", ganti huruf 'T' dengan huruf 'C'.


Tips dari Pak Hani Belajar, Berdoa dan berani.
Belajar untuk mengasah kemampuan, berdoa supaya barokah dan berani mendengarkan, mempraktekkan dan berani gagal.
Metode yang relevan dengan saat ini adalah dengan Conversation atau Praktek. Seperti orang Jawa yang bisa bahasa Jawa karena sejak lahir sudah terbiasa praktek Bahasa Jawa.

Acara dialanjutkan dengan mengunjungi aktivitas siswa Desa Bahasa Borobudur. Selama di jalan kami ditunjukkan homestay yang digunakan siswa. Homestay ini adalah rumah-rumah warga, dibagian atasnya ada papan kuning bertuliskan nama pondokkannya, misal Carrot.

Di kantor Desa Bahasa Borobudur saya melihat batu peresmian yang diresmikan oleh bapak Dahlan Iskan. Menurut Pak Hani, waktu itu direncakan hanya 15 menit Pak Dahlan Iskan mengikuti kegiatan peresmian tetapi karena saking tertariknya dengan tekhnik belajar disini, 15 menit rencana menjadi 2 jam bersama!
Insteresting... 
Oh ya selain Pak Dahlan sebagai Mentri BUMN, Desa Bahasa juga pernah dikunjungi Mentri Pendidikan

 Kemudian di dalam kami melihat aktivitas siswa yang sedang belajar. Riuh rendah suara belajar menjelang jam makan siang. Keterangan dari Mas Miftah pemandu kami sekaligus pengajar disana, bahwa sebelum makan baik pagi-siang-malam diawali dengan kegiatan percakapan bersama dengan target tertentu. Jika belum menyelesaikan, maka siswa belum boleh mengambil giliran makan.


Nah ini dia Mr. Miftah

Sedang menjelaskan kegiatan-kegiatan di Desa Bahasa Borobudur. Kegiatan tersebut selain seperti kegiatan diatas, ada kegiatan membuat kerajinan sambil berbicara bahasa Inggris kemudian menjualnya di pasar seni dengan masih menggunakan bahasa Inggris. Lalu memberi makan ternak menggunakan bahasa Inggris. Jadi ternaknya diajak ngobrol pakai bahasa Inggris loh...!

Warbiysak....
Keseruan lainnya saya lihat dari adanya foto rafting, berbicara dengan wisatawan asing di area Candi Borobudur, naik andong bersama dan masih banyak lagi.


Setelah selesai dari kantor Desa Bahasa Borobudur, kami disuguhi makanan khas Magelang. Mangut Beong! Saya kira patin, tapi bukan!
Saya Kira lele, tapi bukan juga!
Ini Beong!
Rasanya mirip lele tapi bukan! hahahaha...

Pedasnya menggugah mata yang kelelahan di perjalanan ditambah sayur Trancam, keripik jamur dan teh anget. Duh... nikmat sekali.
Alhamdulillah.  


Oh iya,
Semenjak kami datang dan selama acara di pondok presentasi, kami dihibur dengan iringan musik tradisional dari pengajar Desa Bahasa Borobudur terbentuk 1 bulan sebelum Muktamar NU. Grup musik inilah yang membuka acara Muktamar NU tahun ini. Dina The Explorer turut serta memeriahkan dengan bolak balik ke pondok dan ke lapangan untuk berjoget solo.

 Sedangkan saya sibuk bersama teman-teman blogger mengikuti jalannya acara. Sesekali saya memanggilnya untuk makan atau mengajaknya istirahat. Tetapi dia tetap sibuk dengan aksinya sendiri di lapangan bola, berjoget ria.
Setelah acara makan selesai, dilanjutkan dengan sholat dan pemberian materi mengenai metode yang asik untuk belajar bahasa Inggris. Salah satunya yang saya ajarkan pada anak saya setelah pulang ke rumah, simak videonya di bawah ini ya atau di  akun Instagram saya @diah_syauqiya.
  

Saya mengajarkannya pada Medina karena Pak Hani bilang bisa mulai sejak dini diajarkan, metodenya adalah belajar dan bermain.


 foto outbond credit : IG @relitaaprisa
Kemudian keseruan acara dilanjutkn dengan outbond. Gerakan yang berkebalikan dengan jawaban dari pertanyaas diinstruksikan kepada kami. Jika kami melakukan kesalahan maka wajah kami akan dicoret menggunakan lisptik.


Seperti ini nih wajah yang ikut-ikutan minta dicoret  
Saya ga punya foto outbond yang seru-seru hiks, selain sibuk ber-outbond saya juga akhirnya memutuskan untuk keluar dari permainan karena anak saya malah main outbond sendiri berkeceh ria digenangan air hujan.
Duh...!
Padahal kan emak mau ikut outbond biar dapat doorprize buku gratis *mak irit mode on*.
Sebelum acara berakhir mbak Dedew mengingatkan untuk meminta tanda tangan Pak Hani di buku casciscus yang didalamnya ada bermacam target belajar bahasa termasuk target percakapan yang diulang 20 kali.
Usia minimal untuk belajar di Desa Bahasa Borobudur adalah kelas 4 SD

Sambil menyelam minum air,
Sembari minta tanda tangan sekaligus bertanya mengenai biaya program di Desa Bahasa Borobudur Magelang. Paket tersebut sebenarnya da 4 yaitu Magic English, Program Reguler, Program Eduwisata dan Program Ramadhan. Keunggulannya adalah :

PROGRAM REGULER 1 BULAN
  1. Mengisi Liburan sambil belajar bahasa Inggris.
  2. Belajar Super Intensive and Fun.- Belajar bahasa Inggris dengan jari dan menyenangkan.
  3. 500% lebih mudah, cepat dan menyenangkan.
  4. Cocok bagi anda yang ingin cepat mahir bahasa Inggris secara aktif.
  5. Sangat cocok untuk pemula atau dari "NOL"
  6. Banyak praktek dan sedikit teory ( 98% Praktek dan 2% Teory )
  7. Praktek dengan Turis asing sangat dekat di Candi Borobudur hanya 10 menit dari Desa Bahasa.
  8. Investasi belajar dan pendidikan yang terjangkau.
  9. Pendiri sudah berpengalaman di lembaga bahasa Inggris lebih dari 17 tahun.
  10. Banyak pendampingan untuk peserta kurang mahir sehingga jaminan mahir lebih tepat waktu dan cepat.
  11. Sudah teruji dan terbukti
  12. *Garansi mengulang seumur hidup
    (bagi anda yang belum puas atau belum bisa)
     
EDUWISATA DI DESA BAHASA BOROBUDUR
  1.     Mengisi Liburan sambil belajar bahasa Inggris.
  2.     Belajar Super Intensive and Fun.
  3.     Hanya 6 hari bisa cas-cis-cus dan lebih baik dari pada 3 tahun disekolahan.
  4.     500% lebih mudah, cepat dan menyenangkan.
  5.     Cocok bagi anda yang ingin cepat mahir bahasa Inggris secara aktif.
  6.     Sangat cocok untuk pemula atau dari "NOL"
  7.     Banyak praktek dan sedikit teory ( 98% Praktek dan 2% Teory )
  8.     Praktek dengan Turis asing sangat dekat di Candi Borobudur hanya 10 menit dari Desa Bahasa.
  9.     Investasi belajar dan pendidikan yang terjangkau.
  10.     Pendiri sudah berpengalaman di lembaga bahasa Inggris lebih dari 17 tahun.
  11.     Banyak pendampingan untuk peserta kurang mahir sehingga jaminan mahir lebih tepat waktu dan cepat.
  12.     Dipercaya oleh Perusahaan skala Nasional
  13.     Garansi mengulan Paket Regular level 1 bagi anda yang tidak bisa atau belum puas

 " PESANTREN KILAT "
  1. Belajar super intensive
  2. Makan 2 kali setiap hari (buka puasa dan sahur)
  3. Home stay
  4. Ngabuburit sambil menghafal 99 Asmaul Husna bersama artinya Indonesia dan Inggris
  5. Buku English Revolution & Modul Asmaul Husna
  6. Hunting Turis Di Candi Borobudur dan sekitarnya
  7. Kuliner khas Magelang
  8. Menghafal Juz 30
  9. Cas-cis-cus di Kedai Desa Bahasa
  10. Pendampingan cas-cis-cus malam hari
  11. Pidato Bahasa Inggris ( Program 10 hari )
  12. Pronounciation
  13. Bonus teraphy peningktan kecerdasan
  14. Fun English by angklung music
  15. Outbound
  16. jiwa kemandirian terbentuk 
Program lainnya yaitu Holiday English Program selama 6 hari, Paket Kunjungan dan Paket Conversation.
Biaya untuk yang paket 6 hari holiday English Program kalau tdak salah sebesar Rp. 3.500.000,-

Lebih jelasnya bisa bisa langsung ke :
Desa Bahasa Borobudur
Parakan ,RT. 02 / 02 Ngargogondo, Borobudur, Magelang,
1. simpati : 0812-1573-2245
2. Xl : 0878-3429-4749 WA
3. Indosat : 0857-1206-9998 WA
Email : desabahasa@gmail.com
 Website : http://www.desa-bahasa.com

18 komentar:

  1. wah mahal juga ya mbak. harganya segitu. tapi kalau buat manfaatnya si layak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dijamin bisa
      Semua penginapan dan makanan, dan semua kegiatan sudah termasuk

      Hapus
  2. Terima kasih buat infonya. Saat bermanfaat. :)

    BalasHapus
  3. Anaknya yg berani dan imyut ..bikin gemesss..
    Bagus banget memang program di desa bahasa.
    Kapan2 mau lagi kalo diajak kesana...ah

    BalasHapus
  4. keren ya mba... sampai anak-anak juga betah belajar bahasa inggris disana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul
      karena alami dan bermain jadi anak seneng

      Hapus
  5. Asli seruuu...
    Dan Dina ngegemesin.. :)

    BalasHapus
  6. Videonya mb dina bagus mb, lucu nan pintar..langsung ta praktekan k kamila lho mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kamila nnti ngobrol inggris ya sama dora eh dina hihi

      Hapus
  7. ngumpulin uang lagi buat disini 1 bulan

    BalasHapus
  8. Terima kasih ya mbak untuk partispasi dan kupasannya, keren, hehehehe....Semoga ke depan Indonesia Tera dan Gradien bisa gelar lagi program yang lebih seru untuk IIDN Semarang maupun Blogger Gandjel Rel ya, hahahahaha.....Sukses selalu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 mas tepe
      terimakasih event, ilmu dan jamuannya
      sempurnaaa...

      Hapus
  9. Medina... artisnya hari itu :)

    asyik banget ya Mba.. aku jadi termotivasi buat belajar english lagi :)

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan kenangan di kolom komentar blog. Insyaallah segera dibalas :)

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup, it's not that hard to do dear...

Diberdayakan oleh Blogger.