Hotel Arra Amandaru : A Cozy Artistic Hotel



Hotel Arra Amandaru adalah hotel destinasi saya ketika berkunjung ke kota Cepu atau yang biasa disebut dengan sebutan Blok Cepu. Penamaan ini identik dengan kota Cepu sebagai penghasil migas. Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Rasiyo, “Blok Cepu mengandung cadangan 7,7 triliun kaki kubik minyak bumi atau setara 650 juta barel. Total potensi minyak di Jatim yang sudah diketahui 583.475,5 juta barel, sedangkan gas bumi 10.301,7 miliar meter kubik”.
 

Sesuai rencana saya akan menginap di rumah bude saya yang tinggal di Cepu, meskipun akhirnya berubah rencana. Alasan saya memilih kota Cepu untuk mengikuti workshop dari IHCA adalah karena ingin sekalian bersilaturahim dengan keluarga budhe. Workshop IHCA memang sedang booming, hampir ada di setiap kota besar di Jawa. Selain Cepu, kawan saya memberikan informasi kota Cepu, Rembang dan Tegal. Tentu saja kota Cepu yang saya pilih.

Pelatihan dijadwalkan selama 3 hari, yaitu tanggal 14-16 Agustus 2015. Ketiganya dilaksanakan di Hotel Arra Amandaru. Jarak dari rumah budhe ke hotel Arra Amandaru bisa ditempuh dalam waktu 15 menit, jalannya mudah dihafal dan rute antara tempat-tempat penting yang saya perlukan juga tidak terlalu jauh. Setiap selesai pelatihan saya berkunjung ke rumah budhe, makan malam bersama teman di luar hotel (bersama beberapa teman lain yang menginap di hotel berbeda) dan kembali ke Grand Mega Resort menemani mbak Sumiyati.

A Cozy Artistic Hotel.
Hotel Arra Amandaru berada di  Jl. Raya Cepu, Randu Blatung Km. 2, Desa Mulyorejo, Kab. Blora, Cepu, Jawa Tengah 58315, Indonesia. Phone: +62 296 4269999.



Meskipun saya tidak menginap di sana, namun sebagai peserta seminar cukup nyaman berada di Hotel Arra Amandaru. Beberapa view yang sempat saya simpan cukup menggambarkan kenyamanan dan nilai seni yang ada di Arra Hotel.

Dimulai dengan Jam yang mengantung di dinding. Kesan kuno namun modern tertangkap jadi satu dari jam ini. Jam ini menggantung di sebelah Cafe hotel. 


                                                                  

Restoran dari Hotel merupakan tempat yang menurut saya paling banyak memiliki seni, baik modern maupun tradisional. Kendi-kendi assesories yang disusun di meja dessert ini merupakan perwakilan dari sisi tradisional, sementara jam dinding alumunium berupa peralatan masak dan makan menggambarkan seni modern.

 
Kendi dari tanah
 
Bukan sekedar hiasan dinding    

 
Dessert Table


Meja buffet-nya seringkali menampilkan kesan tradisional, lauk atau sayur ditempatkan di sebuah wadah seperti wajan dari tanah yang dipasangkan dengan keren (kompor tanah)
 

                                                                                                                   
Bagian menarik lainnya adalah meja makan. Ada 3 set meja makan khusus yang berada di dalam lingkaran dan hampir semua bernuansa kayu, termasuk lantai restoran.

           


View yang lumayan menarik perhatian saya adalah pipa-pipa yang menempel di tembok ruang Lobi hotel. Disana ada pipa emas yang menurut terjemahan bebas fikiran saya adalah pipa yang mengalirkan emas cair atau minyak dan gas ke berbagai kota dan negara di dunia. Simbol jam menunjukkan masing-masing waktu sesuai kota yang teetulis di bawah jam. Tujuan pemasangan jam ini, menurut saya karena Cepu banyak dikunjungi warga asing (di setasiun saya bertemu warga asing beserta guide translatornya)

Jam yang dipasang tersebut, kemungkinan untuk memudahkan para pengunjung untuk berorientasi dengan perubahan zona waktu. Tapi yang membuat saya sangsi dengan terjemahan saya sendiri mengenai jam dinding ini adalah Denpasar dan Jakarta terpaut perbedaan 1 jam, padahal seharusnya 2 kota tersebut berada dalam zona waktu yang sama yaitu WIB?

 
Any Idea?


Berbagai sofa dan kursi ditata rapi di bagian lobi. Perpaduan antara nyaman dan seni. Di sebelah kanan lobi ada meja billiard yang terlewat tidak saya ambil gambarnya. Begitupun kursi tradisional dari kayu yang berkesan chinese ditempatkan baian depan hotel.
front loby dilihat dari lantai 2
Bukan tempat merica-garam, tetapi asbak rokok. Syukurlah di dalam hotel tidak ada yang merokok. Tapi bisa jadi untuk tempat permen, permennya sedang habis, hehe...



Sekarang coba tebak! Sedang berada dimanakan kami?
Jawaban pastinya bukan kamar tidur, kami berada di Rest room atau toilet.
Di ruang ini disediakan tempat duduk berbahan kulit sintetis yang nyaman. Ide untuk meletakkan tampat duduk ini secara otomatis menciptakan kenyamanan saat menunggu antrian toilet.





Lorong koridor menuju kamar adalah bentuk kreatifitas seni lainnya dari Arra Amandaru Hotel.Origami kupu-kupu ditempelkan disepanjang langit-langit ruangan. Seakan ada segerombolan kupu-kupu yang sedang mengiringi perjalanan pengunjung untuk masuk ke kamar.





Jika anda berkunjung ke Cepu,
Arra Amandaru Hotel bisa dijadikan Refferensi menginap yang nyaman.




Tidak ada komentar:

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan kenangan di kolom komentar blog. Insyaallah segera dibalas :)

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup, it's not that hard to do dear...

Diberdayakan oleh Blogger.