Mengulas Masa Terpenting dalam Pembangunan Converse

Sepatu merupakan salah satu kebutuhan tersendiri bagi setiap orang karena item fashion tersebut berfungsi tidak hanya menjadi pelengkap penampilan namun juga untuk melindungi kaki dari sesuatu yang berbahaya misalnya dari batu. Salah satu jenis sepatu yang paling banyak dimiliki tidak hanya oleh pria namun juga wanita adalah sneakers. Sepatu yang nyaman digunakan untuk gaya kasual tersebut salah satu produsennya adalah Converse.

Sepatu yang berasal dari Amerika ini berdiri sejak tahun 1908 dan berkembang dengan sangat pesat hingga akhirnya di tahun 2003, perusahaan sepatu tersebut dibeli oleh Nike seharga USD 305 juta. Perusahaan sepatu tersebut memiliki produk di bawah nama dagangnya yaitu One Star, Jack Purcel dan Chuck Taylor All Star. Sepatu ini memiliki perbedaan dan salah satunya adalah motif lencana bintangnya. Bahkan untuk bagian karet All Star, sepatu ini memiliki tanda bulat halus di bagian atas dan melengkung di sekitar jalur sepatu.

Massachusetts pertama kali mendirikan perusahaan sepatu ini yang diberi nama Converse Rubber Shoe Company pada bulan Februari 1908 di Malden. Awal pendirian perusahaan sepatu ini tidak semudah yang dibayangkan dan perlu waktu hingga 13 tahun kemudian agar sepatu dari produsen ini menjadi salah satu sepatu yang paling popular di dunia, bahkan 50% warga Amerika setidaknya memiliki 1 pasang sepatu dari perusahaan ini.

Sepatu dari perusahaan anakan Nike ini memiliki logo yang berupa 5 bintang yang ada di bagian pergelangan kaki. Pentagram atau 5 bintang tersebut berarti koneksi ke elemen bumi. Setelah mengalami kesulitan dan kestabilan finansial di tahun 1990an, akhirnya produsen sepatu ini mengalami kejayaan dan diakui sebagai pembuat sepatu resmi dari NBA atau national basketball association.

Dari masa pembentukan perusahaan hingga saat ini, Perusahaan asal Amerika ini mengalami momen penting. Pada tahun 1910an, setelah Marquis Mills membentuk perusahaan ini, di tahun 1910, perusahaan ini memproduksi sebanyak 4.000 sepatu per harinya. Di tahun 1915, jenis canvas tennis shoes melambung dan menjadi popular sehingga menyebabkan produksi lebih banyak.

Di tahun 1917, sepatu untuk basket pertama kali dibuat oleh perusahaan ini yaitu jenis All Star. Di tahun 1918, Charles H “Chuck” Taylor yang merupakan pemain dari All American High School mulai untuk menggunakan sepatu All Star pertama yang dimilikinya. Setelah Chuck Taylor bergabung dengan perusahaan ini di tahun 1921, sepatu dari perusahaan milik Marquis ini semakin terkenal dan Taylor sendiri menjadi pemain pertama di Amerika yang di-endose.

Setelah Chuck Taylor bergabung di tahun 1923, merupakan salah satu tahun emas untuk perusahaan sepatu ini. Pada tahun tersebut, perusahaan membuat Chuck Taylor’signature di semua sepatu All Star dan pemain tersebut menjadi Duta Besar Basketball dan mulai memperkenalkan dan mengajarkan basekt. Tahun 1923, perusahaan tersebut mengkustomisasi atau membuat sepatu untuk New York Renaissance. Dengan menggunakan sepatu All Star, tim tersebut menang 2.588 kali dan kalah hanya 539 dan hal tersebut menyebabkan tim tersebut menjadi tim yang paling sukses sepanjang masa.

Di tahun 1970an, tepatnya pada tahun 1974, perusahaan sepatu ini mengeluarkan label One Star. Sepatu tersebut merupakan sepatu dengan performance low cut untuk basket yang kemudian diadopsi oleh para peselancar serta para skater untuk gaya retro style sebagai gaya baru. tahun 1981, perusahaan ini mengembangkan salah satu laboratorium biomekanik pertamanya dimana tempat tersebut dijadikan tempat untuk meneliti atau merancang sepatu yang akan dibuat.

Di tahun 1996, All Star 2000 terjual lebih dari 1 juta pasang dan hal tersebut menjadi suatu catatan tersendiri bagi perusahaan sepatu asal Amerika tersebut. Sayangnya di tahun 2001 tepatnya pada tanggal 22 Januari, perusahaan tersebut dinyatakan bangkrut. Perusahaan sepatu tersebut mulai membangun lagi usahanya dan selang 3 bulan dari masa ‘gelap’ tersebut, perusahaan ini mulai beranjak naik dari yang sebelumnya berada di posisi 16 perusahaan sepatu terbesar menjadi nomor 7 hanya dalam waktu 3 tahun.

Di era tahun 2000an, tepatnya pada tahun 2002, perusahaan tersebut mampu menjual lebih dari 750 juta pasang sepatu Chuck Taylor All Star sejak 1917 di 144 negara di dunia. DI tahun 2003, perusahaan ini akhirnya dibeli oleh Nike dan menjadi anak perusahaan dari produsen perlengkapan olahraga tersebut. Di tahun 2015, akhirnya setelah 70 tahun atau sejak tahun 1930, perusahaan ini akhirnya mengeluarkan design baru Chuck Taylor All Star. Dengan perilisan sepatu tersebut menjadikan awal revolusi baru untuk sepatu modern.

Sepatu yang kini terbuat juga dengan jenis bahan yang bervariasi misalnya vinyul, suede, hemps, sol karet, kulit atau bahan yang lainnya, membuat sepatu ini mendapatkan tempat tersendiri di hati pecinta sneakers atau sepatu kasual. Terdapat beberapa kelebihan dari sepatu ini. Pertama adalah nyaman untuk dipergunakan. Sepatu dari perusahaan yang dibangun tahun 1908 ini memiliki alas karet dengan bahan kanvas dan dilengkapi dengan tali sederhana namun kuat sehingga nyaman untuk digunakan sehari-hari.

Kedua adalah memiliki daya tahan yang tinggi. Sebanding dengan harganya yang tinggi, harga paling murah rata-rata adalah sekitar Rp 500-600 ribuan, sepatu ini dibuat dengan menggunakan teknologi yang tinggi sehingga memiliki daya tahan yang tinggi dan tidak mudah rusak. Ketiga adalah banyak pilihan warna dan motif. Sepatu sneakers ini tersedia dengan berbagai pilihan warna dan motif yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda sehingga Anda bisa memilih sesuai dengan yang Anda inginkan.

Dari sekian banyak sepatu yang dibuat oleh perusahaan anakan Nike tersebut, berikut sepatu yang memiliki harga yang paling mahal di dunia, diantaranya adalah:
  • Michael Jordan X yang hanya diproduksi 30 pasang di dunia. Sepatu yang hanya dijual bebas di pasaran sebanyak 27 pasang ini dirilis pada tahun 2012 dan lengkap dengan tanda tangan sang mega bintang Basket tersebut. Harga per pasang dari sepatu ini adalah Rp 70 juta.The Winner Made in USA yang kini dibanderol dengan harga sekitar Rp 13 juta. Sepatu ini mahal disebabkan karena sepatu ini langka dan merupakan buatan tahun 1970an.
  • Lou Brock dengan harga kurang lebih Rp 11 juta ini dibuat pada tahun 1974.
  • Jack Star yang harganya Rp 9 jutaan.
  • Addict black leopard. Sepatu yang dibuat bekerja sama dengan Givenchy ini saat pertama kali dirilis dijual dengan harga RP 3 jutaan namun kini harganya bisa mencapai Rp 7 jutaan bahkan bisa lebih.

Sedangkan jenis sepatu produksi dari Sepatu berlogo pentagon yang langka diantaranya adalah:
  • Weapon yang dipakai untuk bermain basket di tahun 1980an hingga tahun 1990an. Sepatu ini hanya ada 86 pasang di dunia dan di Indonesia hanya ada 10 orang yang memilikinya.
  • Andy Warhol. Sepatu limited edition Andy Warhol ini hanya ada 200 buah pasang di dunia.

Untuk anda yang mencari sepatu Converse versi original dancollabotation, dapat mengecek di https://www.bobobobo.com/id/brand/converse dimana banyak pilihan sepatu collaboration dan jika beruntung, anda akan mendapatkan sepatu limited edition seperti Jack Purcell edisi lawas. Happy shopping

Tidak ada komentar:

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan kenangan di kolom komentar blog. Insyaallah segera dibalas :)

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup, it's not that hard to do dear...

Diberdayakan oleh Blogger.