Mbangkaki, suka duka bayi ASI

14.13.00
Keunggulan dan kemudahan ASI sudah banyak yang menjelaskan dan mengakui. Banyak suka saat memberikan ASI. Bounding attachment, mudah, penuh gizi dan antibody, juga sangat murah.

Dukanya bisa dibilang sangat sedikit sekali. Misal pada awal menyusui. Nyeri adalah sesuatu yang harus dihadapi. Selain itu ada yang dalam bahasa jawa kami menyebutnya mbangkaki. Bisa hanya karena sumbatan asi bisa juga disebut sebagai suatu proses peradangan pada payudara. Mastitis, ini fase yang lebih parah tapi tetap disebut mbangkaki :)

Saya sempat mengalami apa itu sumbatan ASI. Payudara membengkak karena ASI yang tak kunjung menemukan pintu keluar. Saya mengalaminya waktu anak pertama saya meninggal. Ada keinginan menjadi ibu susu bayi anak teman. Namun menawarkan ASI saya padanya sepertinya bisa melukai harga dirinya. Jadi saya membiarkan ASI itu berhenti dengan sendirinya.

Kali kedua saya alami jika Medina tidur terlalu awal dan cuaca sedang dingin
yang membuatnya tidur sangat lelap. Usaha membangunkannya sia saja karena Medin memang suka tidur dengan udara dingin. Saya termasuk yang tidak menyetok ASIP karens dia selalu nempel dengan saya. Akhirnya pas waktunya di pompa untuk mencegah mbangkaki jadi adegan yang dramatis. Jika saya tak berhasil memompa limpahan ASI keluar, bissanya badan akan menunjukkan respon yang tidak menyenangkan seperti masuk angin, demam bahkan mengigil.

Penanganannya cukup mudah tetapi membutuhkan kesabaran ekstra. Karena kslai sudsh terlanjur mbangkaki dan dihisap si bayi, mau tak mau rasanya nyeri sekali. Meski nyeri, penanganan satu-satunya adalah dengan tetap menyusukannya pada bayi.

Kompres hangat akan sangat membantu mengurangi nyeri dan membuka jalan untuk si ASI keluar. Selain itu karena badan jadi meriang, minta tolong tukang pijit untuk membantu merelaksasi badan adalah ide yang sangat nyaman. Hehe...

Namun jika sudah muncul tanda-tanda menghawatirkan seperti mincul bisul/ nanah diujung puting, ibu harus segera memeriksakan diri ke dokter. Karena kemungkinan sumbatan asi ini sudah berkembang menjadi mastitis.

Btw, Medin lagi seneng ngenyot dot. Gara-gara anak tetangga semua minum pakai dot kayaknya dia kepengen trus pagi hari saya lupa simpan botol pasangan pompa ASI yang ada ujung dotnya. Eh dikenyotin deh (_ _!)

6 komentar:

  1. jadi meskipun bayi nggak menyusu karena kettiduran padahal jadwalnya menyusu, asinya haru tetap dikeluarkan biar nggak terjadi penyumbatan, mbak?

    BalasHapus
  2. dan katanya kalo gak dikeluarin itu sakitnya gak ketulungan ya

    BalasHapus
  3. Betul pak, lebih baik nanti mempersiapkan lebih dini tentang ASIP. Dulu saya ga siap2 krn pindah dr jawa ke papua jd blm pnya semangat banget buat nyetok.

    Pompa asi meski g mau nyetok tetep akan bermanfaat pak. Kayak saya kemarin sabtu. Medin ga mau bangun, terpaksa dikeluarin dikit2.
    Kalau nanti sampai kejadian sm teh minyu jangan dimarahin pak, itu sakitnya lhuar bhiasha. Sy smp vertigo n mual2 hbis menggigil :)

    Sehat selalu buat istri dan calon baby-nya ya pak.

    BalasHapus
  4. Betul mbak, jadi kayak batu yang mau mecahin kulit pd. Belum demamnya yang buntutnya menggigil, vertigo, mual dsb dsb...

    BalasHapus
  5. Engga makk... Dah mo 8 giginya

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan kenangan di kolom komentar blog. Insyaallah segera dibalas :)

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup, it's not that hard to do dear...

Diberdayakan oleh Blogger.