WORKING ABROAD? WHY NOT?
Foto tersebut adalah salah satu dari rukun haji yang saya jalankan bersama bapak saya. Waktu itu saya masih terdaftar sebagai perawat kementrian kesehatan Kingdom of Saudi Arabia. Posting saya di kota Makkah Al-Mukarammah. Ministry of Health mengizinkan saya untuk menunaikan ibadah haji karena ada mahram kuat sebagai muhrim dalam perjalanan haji, yakni bapak. Jika tidak, walaupun saya berada di kota Makkah, Ministry tidak akan memberikan izin.
Saya bekerja di MOH KSA selama kurang lebih 3 tahun. Pengalaman yang luar biasa baik secara spiritual maupun pengalaman keperawatan. Terima kasih untuk semua para guru terutama guru keperawatan saya. Semoga beliau diberikan kesempatan oleh Allah seperti kesempatan yang saya dapatkan (berhaji dan umroh) lewat bimbingan guru dan dosen-dosen saya. Aamiin.
Bekerja di MOH KSA seperti gambaran kebanyakan ketika bekerja di luar negeri. Tuntutan kerja yang lebih tinggi. Namun, tuntutan meraka dibarengi dengan kebijakkan yang relevan. Setiap tenaga kesehatan dibawah MOH KSA harus memenuhi kriteria untuk renewal contract. Jadwal-jadwal pelatihan disusun sedemikian rupa, sehingga setiap perawat wajib mengikutinya sesuai keahlian bekerjanya saat ini. Target dalam bentuk Hours/CME. Selain untuk renewal contract, Hours/CME tersebut nantinya akan bermanfaat untuk mendaftarkan kepemilikan kartu Saudi Council. Kartu ini memiliki syarat dari ijazah, lisensi RN dan sertifikasi sesuai dengan keahlian bersangkutan selama bekerja di MOH KSA.
Gambar berikut kartu Saudi Council dari Saudi Comission |
![]() |
Salah satu sertifikasi wajib |
Pada praktiknya mereka yang memiliki lisensi RN dan sertifikasi spesifik seperti perawat Gadar atau ICU akan mendapat reward lebih dalam hal penghitungan gaji. Perawat Filipina memiliki interval waktu pemberian bonus diluar gaji. Sedangkan perawat lain termasuk Indonesia tidak sama sekali. Issue sebab pastinya saya kurang faham, namun dari pembicaraan antar perawat hal ini dikarenakan pemerintah KSA mempercayai perawat Filipina atas loyalitas mereka dengan waktu bekerja lama (lebih dari 20th). Hal lain karena rata-rata perawat Filipina memiliki lisensi RN. Menurut teman seasrama saya, di negara asal mereka sendiri, perawat tanpa gelar RN hanya diberikan kewenangan sebagai assisten perawat di Filipina bukan sebagai perawat.
1 hal lagi yang merupakan keberuntungan perawat Filipina adalah proses pengiriman mereka ditangani langsung oleh Pemerintah. Mereka dibebaskan dari segala biaya dan terhindar dari praktik traficking, menurut mereka pemerintah KSA telah membiayai semua proses perekrutan sampai kedatangan mereka ke Saudi Arabia.
Meski perawat Indonesia tidak memiliki 2 kemudahan yang dimiliki perawat Filipina, namun secara keilmuan dan skill tidak jauh beda dengan perawat Indonesia. Disiplin ilmu relatif sama, karena beberapa perawat dari negara lain (misal India dan bangladesh) memiliki sedikit perbedaan skill. Tentang gaji tentu sangat menjanjikan, tetapi pengalaman dan petualangan yang saya dapatkan melebihi nominal gaji itu sendiri.
Ners, are you prepare already to face MEA, MRA, AFTA, AFAS... ?
Salam Sejawat
keren,, jadi mbak diah sdh pernah kerja diluar negeri :)
BalasHapus(y)
terima kasih riani sudah mampir
Hapusiya pernah dulu kerja di KSA.
enak ya kerja sambil naik haji, sekali dayung dua tiga pulau terlewati. suka warnanya biru juga ya blognya?
BalasHapusalhamdulillah
Hapuskemarin milih template ini cenderungnya ke warna hitamnya. supaya pembaca tidak cepet capek baca kalau bekgronnya hitam.
kombinasinya bagus ternyata sama biru.
terima kasih ya blogwalk-nya