Bahaya Wi-fi, terutama untuk anak dan balita

capture google page

Siapa yang tidak menyukai area yang menggunakan fasilitas Wi-fi. Seiring perkembangan zaman, kehidupan manusia modern tidak lepas dari koneksi data dari internet.Wireless Fidelity atau WI-Fi membuat kemudahan dalam berbagi koneksi menggunakan sambungan gelombang mikro. Setiap perkantoran, pusat hiburan masyarakat, perbelanjaan, penginapan bahkan sekolah-sekolah. Seperti yang kita ketahui bahwa anak-anak lebih mudah ditembus oleh radiasi gelombang mikro daripada orang dewasa. Gelombang yang secara kasat mata tidak bisa terlihat dan terasa namun secara nyata bersentuhan dengan tubuh manusia. 

Lambat laun banyak keluhan disampaikan dari penggunaan Wi-Fi sakit kepala, pusing atau mual, memori dan konsentrasi kesulitan, insomnia, depresi atau kecemasan, kelelahan atau kelemahan, mati rasa, kesemutan, nyeri otot dan sendi, jantung berdebar-debar, sesak napas, aritmia jantung, tekanan darah tinggi, mata nyeri / tidaknyaman, tekanan di mata, visi (penglihatan) memburuk, katarak, telinga berdenging, gangguan pendengaran, masalah kulit, masalah pencernaan, dehidrasi, mimisan, rasa gangguan penciuman dan sensitivitas cahaya.
Kemungkinan terjadinya resiko jangka panjang diantaranya ancaman kanker, penyakit saraf, efek genetik seperti kemandulan pria, keguguran dan cacat lahir, asma, diabetes, disfungsi tiroid dan gangguan perdarahan.

Efek yang sangat buruk untuk kesehatan terutama anak-anak. Beberapa negara di dunia sejak tahun 2005 telah menghentikan penggunaan Wi-Fi di tempat-tempat umum. Seperti di Inggris dan Perancis, pada tahun 2005 kekhawatiran guru dan orang tua menyebabkan dihentikannya penggunaan Wi-Fi.
Keluhan kesehatan dari staff perpustakan di Perancis pada tahun 2005 membuat pelayanan dengan jaringan Wi-Fi di perpustakan Nasional dihentikan. Rekomendasi dari Asosiasi Medis Austria menggunakan kembali kabel bukan Wi-Fi. Pemerintah Salzburg, Persatuan guru di Jerman menyarankan untuk pelarangan Wi-Fi di sekolah-sekolah, pada puncaknya Pemerintah Jerman pada tahun 2007 menerbitkan peringatan kepada warganya untuk menghidari Wi-Fi baik di tempar kerja maupun di rumah

Jika dibandingkan dengan Wi-Fi, kabel memiliki kelebihan dalam akses kecepatan dan keamanan pada kesehatan. meski begitu, seringkali kita tidak dapat mengurangi paparan Wi-Fi pada kesehatan kita karena tempat-tempat umum yang berlomba-lomba menyediakan fasilitas ini. Tindakan pencegahan untuk mengurangi efek buruk Wi-Fi pada kesehatan diantarannya :
  1. Duduklah menjauhi router Wi-Fi
  2. Perangkat Wi-Fi sebaiknya dimatikan saat malam hari ketika anda tidur. Meskipun tidak digunakan, perangkat ini tetap memancarkan gelombang mikro.
    Jangan atau hindari menaruh laptop yang terkoneksi pada Wi-Fi di pangkuan terlalu lama
  3. Lakukan Check kesehatan dan catat perubahan yang terjadi (jika ada). Apabila mulai timbul gejala seperti terindikasi diatas, segera hentikan atau kurangi kemungkinan diri anda terekspos pada jaringan Wi-Fi.
Demi kesehatan, terutama untuk anak dan balita, lebih baik untuk berusaha mengurangi penggunaan Wi-Fi di rumah dan menghindari public area yang menggunakan fasilitas layanan Wi-Fi.
Kedepannya berharap semakin banyak pengusaha, stake holder, terutama pemerintah untuk semakin waspada akan bahaya yang ditimbulkan oleh Wi-Fi.

Di rumah saya sudah mengurangi penggunaan Wi-Fi dan beralih kembali menggunakan modem.
Bagaimana dengan anda?

Refferensi :
EMFactsConsultancy-Consumer Health and Safety Advice

3 komentar:

  1. Wah, segitunya? Padahal saya tak pernah bisa jauh dari yang namanya WIFI. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga kemarin sebelum baca peneliteian2 tentang wifi, sukanya nyari wifi mbak
      sekarang mulai beralih ke modem lagi

      Hapus
  2. betul mbak, solusi tepat seperti tulisan diatas. Pemerintah harus mengambil peran dengan pembatasan area pengguna wifi

    untuk pencegahan pribadi bisa mengurangi dan mengganti wifi menjadi modem atau kabel.


    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan kenangan di kolom komentar blog. Insyaallah segera dibalas :)

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup, it's not that hard to do dear...

Diberdayakan oleh Blogger.