Birthday week : Buy the cake not the worship
Birthday week pada mei lalu untuk Medina saya rencanakan jauh sebelum hari lahirnya tiba. Saya mengajaknya ke berbagai tempat yang menurut saya mengasyiknya, yaitu toko buku. ternyata dia juga suka sekali ke toko buku. Sementara hari lain menjelang 'H' saya gunakan sebagai hari hunting kado untuknya.
2 baju princess saya pesan dari agen Refanes sesuai ukurannya siap saya ambil. 1 baju princess snow white dan 1 lagi Pink Princess. Baju yang sudah dicoba dan dipakai adalah baju snow white. Sedang 1 baju lainnya masih agak kebesaran. Balon-balon saya belikan lebih banyak dari biasanya (setiap hari medina suka main balon tiup, jadi saya membelikannya tiap pekan).
Pagi hari saya berikan kedua kado untuknya, sebenarnya saya masih ingin membungkus kado lain, yaitu sendal karet model selop cewek. Tetapi sudah ketahuan medina, jadi sendalnya tidak jadi dibungkus. Begitupun kedua kado tersebut sebenarnya dibuka bukan pada hari H, sebabnya adalah balon-balon yang saya beli diminta untuk ditiup semua. Jadilah dimajukan sehari acaranya. Hanya berdua? ah tidak... ada eyangnya juga yang ternyata membelikan kado untuk Medina.
Where's the cake?
First lesson untuk Medina, bahwa ulang tahun bukanlah tentang kue dan tiup lilin tapi tentang sayang dan cinta orang tua pada anak.
Second lesson, berdoa sebelum tiup lilin diatas kue saat hari lahir adalah budaya pagan dalam penyembahan Dewi Artemis.
You can buy the cake but not the worship
Suatu hari nanti akan ada ulang tahun dengan kue tapi tidak dengan ritual seperti diatas. Seperti pekan sebelumnya saat kami membelikan kue bertulis Selamat ulang tahun untuk yangti Medina di bulan yang sama.
Hari selanjutnya dalam Birthday week Medina adalah, 1 kado lagi dari hadiah menulis di tim nana MDS. buku keren yang bungkusnya langsung dirobek Medina untuk kemudian ditelusuri halaman per halamannya yang warna-warni.
Pergi bermain ke playhouse di dalah satu swalayan terkemuka adalah pilihan saya lainnya. Dia sangat senang apalagi saat itu tidak begitu banyak anak yang datang karena bukan weekend.
Kejutan terakhir yang benar-benar mengejutkan datang di akhir pekan. Kedatangan ayahnya dari Papua setelah perjalanan dinas ke Jakarta. Saya fikir Medina belum begitu hafal karena terakhir berjumpa saat usia kurang dari 1 tahun, ternyata cuma butuh waktu setengah hari untuk mengingat dan akrab lagi.
Selama 2 hari teriakan melengking mungil 'Ayah... ayah...' menghiasai birthday week Medina.
Caraku mungkin tak sama dengan caramu, karena cara pandang kita berbeda dan itu wajar :)
Happy raising the kid with our own way :)
Tidak ada komentar:
Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan kenangan di kolom komentar blog. Insyaallah segera dibalas :)
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup, it's not that hard to do dear...