Perawat Melawan AKI : Kelas Kesehatan Ibu Hamil RW IV Rowosari


KELAS KEHEHATAN IBU HAMIL RW IV KELURAHAN ROWOSARI
Alhamdulillah, proses kelas kehamilan ibu hamil yang kami susun bersama (saya dan ibu-ibu kader kesehatan) berjalan dengan lancar. Ibu hamil di wilayah RW IV antusias dengan kegiatan kami. Apresiasi terbesar saya kepada kader kesehatan yang mengikuti kegiatan dan optimis terhadap perbaikkan tingkat kesehatan di lingkungan mereka. Sebanyak 12 ibu kader kesehatan yang diketuai oleh ibu Setyaningsih selalu hadir dalam undangan kegiatan yang saya berikan.

Kader kesehatan di RW IV sejatinya bekerja meliputi Kesehatan IBU dan ANAK (KIA). Namun selama ini yang telah berjalan kegiatan Pos Pelayanan Terpadu atau POSYANDU adalah kader untuk kesehatan anak sementara untuk kesehatan ibu belum aktif berjalan. Hal ini disebabkan oleh minimnya keinginan ibu hamil untuk mengikuti kegiatan POSYANDU. Hal yang sama mungkin juga dialami oleh posyandu lainnya, dimana ibu belum berkehendak untuk datang dalam acara kesehatan ini.

Pada program Aplikasi Mahasiswa Magister Keperawatan yang sedang kami jalankan, saya beruntung mendapatkan lokasi binaan di RW IV. Kader Kesehatan disana sangat antusias dengan pengetahuan baru, kegiatan baru yang belum ada dalam rangka meningkatkan kesehatan dan merubah perilaku sehat warganya. Program yang saya tawarkan adalah kelas prenatal/kehamilan yang kemudian setelah melalui bimbingan dosen(ibu Ruly), istilah tersebut berubah menjadi Kelas Kesehatan Ibu Hamil (KKIH).



KKIH di rumah Bapak Ketua RW IV
KKIH diharapkan menjadi kegiatan yang sustainable, sehingga sangat diperlukan adanya kerjasama (Partnership) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment).  Jika kader telah mengambil peran dalam empowerment maka partnership dibutuhkan dalam bentuk sokongan dana dari pihak ketiga guna pelaksanaan berkelanjutan program KKIH. Dimana keberhasilan  Kelas Kesehatan Ibu Hamil akan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam upaya penurunan AKI di Jawa Tengah khususnya di Rowosari. Seyogyanya Kelas Kesehatan Ibu hamil juga diberlakukan di seluruh wilayah oleh Pemerintah dalam upaya penurunan AKI dan AKB. Karena dalam KKIH, ibu hamil akan diberikan input materi mengenai kehamilan, persalinan, tanda bahaya kehamilan dan persalinan, perawatan bayi baru lahir dan segala rupa informasi yang bermanfaat untuk ibu dan anak selama masa kehamilan, persalinan hingga awal pengasuhan anak. Kebutuhan ibu terhadap informasi seperti diatas yang seharusnya menjadi perhatian sungguh-sungguh sehingga pencegahan kejadian kematian Ibu lebih diutamakan selain pendataan resiko dan angka peningkatan AKI itu sendiri.

Selain untuk keberlangsungan acara, kader juga membutuhkan pelatihan kesehatan supaya masyarakat memiliki tingkat kepercayaan pada kader dan mau bekerjasama memperbaiki status kesehatannya. Di setiap daerah, tidak hanya di Rowosari, Kader sering mengalami penolakan dari masyarakat. Ada beberapa warga yang menyindir dengan sindiran halus dengan merendah namun bertujuan untuk menolak kehadiran kader di rumah mereka. Tak jarang juga kader menjumpai warga yang bernada tinggi,  tidak ingin diperhatikan oleh kader karena merasa dirinya memiliki pengetahuan lebih baik daripada kader. Padahal tidak dalam kenyataannya. Adapula warga yang sangat antipati dengan kehadiran kader dengan memisahkan urusan kesehatan sebagai urusan yang sangat pribadi untuk diputuskan sendiri tanpa campur tangan kader atau tenaga kesehatan lainnya yang berkunjung ke rumahnya. Karenanya kader sangat membutuhkan pelatihan kesehatan sesuai tugas dan perannya di masyarakat.


Ilustrasi penolakan kunjungan kader pada ibu hamil. Video dari DINKES Prov Jateng

Ibu hamil memalingkan wajah dari ajakan kader untuk periksa ke Puskesmas
Kehadiran kerjasama yang baik antara masyarakat, kader dan pusat pelayan kesehatan akan meningkatkan status kesehatan masyarakat serta menurukna AKI dan AKB.
Dan sebagai penutup, sebagaimana cita-cita Nakes pada umumnya : Semoga Jawa Tengah mampu mengatasi warna merah pada peta Angka Kematian Ibu dengan pemberdayaan masyarakat dan kerjasama melalui Kelas Kesehatan Ibu Hamil.

12 komentar:

  1. Wuahhh di tempatku kapan ada ginian ya? Keren banget acaranya, sangat mengedukasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba mbak diusulkan ke pkk atau kader kesehatannya nanti dikomunikasikan dgn pihak puskesmas setempat

      Hapus
  2. Semoga upaya mbak bisa menurunkan angka kematian ibu ya mbak.. Semangat :D

    BalasHapus
  3. semangat ya mba...sudah saya foolow ya google plus nya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih mbak dukungannya
      siap folbel G+ nya mbak inaya

      Hapus
  4. Semoga lancar terus ya, Mbak. Barokah ilmunya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin, terima kasih mbak tari
      begitu juga mbak

      Hapus

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan kenangan di kolom komentar blog. Insyaallah segera dibalas :)

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup, it's not that hard to do dear...

Diberdayakan oleh Blogger.