Jangan lupakan riwayat kehamilan
credit : Stocksnap |
Namun tak jarang, suatu kebiasaan membuat catatan riwayat kehamilan ini menjadi tidak jelas. Misalnya ketika seorang ibu hamil 3 kali, melahirkan 2 kali sementara anak kedua menalami neonatal death, dikatakan hanya memiliki 1 anak. Padahal ada 2 anak, 1 anak tidak disebutkan karena tidak berada dalam pengasuhan. Hal ini sangat beresiko pada kehamilan berikutnya karena kegagalan pada fase sebelumnya memiliki potensi untuk diatasi permasalahan lanjutannya.
Penyampaian lengkap secara medis contoh diatas seringkali dituliskan sebagai G3P2A1.
G3 artinya Gravida 3 atau hamil 3 kali
P2 artinya Paritas/partus atau melahirkan 2 kali
A1 artinya Abortus 1 kali
Catatan lain seringkali ditambahkan menganai status kehidupan anak baik yang viable (mampu bertahan hidup) maupun yang meninggal.
Misalnya :
Neonatal Death atau bayi meninggal dalam 28 hari pertama kehidupan
Stillbirth atau bayi lahir mati setelah 24 minggu selesai kehamilan.
Keterangan ini harus tetap dijaga demi keberhasilan kehamilan dan kehidupan selanjutnya. Dugaan-dugaan ancaman kehamilan akan lebih diwaspadai jika riwayat kehamilan ini diketahui dengan pasti.
Kebiasaan masyarakat untuk tidak menyebutkan kehadiran anak yang tidak viable harus dikurangi dan dihilangkan karena akan sangat merugikan bagi kesehatan ibu dan calon anak.
Di sisi lain, hal ini akan menjadi sebuah support dan membesarkan hati seorang ibu. Meskipun kehamilan tidak berakhir seperti yang diharapkan, sebuah kehamilan merupakan kebahagiaan tersendiri bagi wanita. Dukungan dengan tetap menghargai setiap riwayat kehamilannya akan berefek positif pada pola fikir Ibu. Ibu akan terhindar dari periode depresi post partum ataupun post abortion.
Sudahkah anda mendukung ibu hamil dan ibu promil di sekitar anda?
Salam Doula
Setuju setiap kehamilan membawa krbahagian tersendiri
BalasHapusselamat berbahagia mbak :)
Hapussupport itu penting banget buat bumil ya mbak
BalasHapus