Kopdar Blogger 2 : Masjid Agung Jawa Tengah


 

Masjid agung jawa tengah adalah destinasi ketiga saat kopdar blogger setelah lawang sewu dan sam poo kong. Libur Semester 2 yang lalu saya pernah mengajak Medina jalan-jalan berdua. Waktu libur semester adalah waktu utama saya dan Medina berjalan-jalan. Meski di dalam kota saja, yaitu Semarang. Kami tidak pulang ke Jayapura karena waktu libur yang tidak telalu panjang, sementara perjalanan pulang ke sana setidaknya membutuhkan 3-4 hari untuk sayadan medina recovery jika berangkat berdua seperti biasanya. Pertimbangan berikutnya adalah usia Medina yang sudah tidak masuk criteria infant lagi, sehingga harga tiket pesawat juga akan menyesuaikan (semakin mahal tentunya).

Cerita jalan-jalan semester lalu belum sempat saya tuliskan di blog, jadi posting kali ini adalah gabungan dari 2 visitasi Medina ke MAJT dalam waktu yang berbeda.
Awal kami dating masih sekitar waktu Dhuha, kami disana cukup lama. Kami berkeliling di setiap sudut masjid. Tempat favorit kami adalah di dekat bedug Ijo Mangunsari. Bedug raksasa yang terletak di pojok masjid sejajar dengan shaff laki-laki. 


   

Di depan pintu masuk berjarak 1-2 meter ada Al Quran raksasa yang dipajang ruang penyimpanan kaca.
Mushaf Kabar ini memiliki ukuran 145 cm x 95 cm dengan lama penulisan sekitar 2 tahun 3 bulan oleh Drs. Hayat dari Universitas Sains Al Qur’an (UNSIG) Wonosobo-JATENG. Al Qur’an ini diterima di MAJT pada tanggal 26 oktober 2005. Sesuai namanya akbar, Al Qur’an ini benar-benar besar!






Pada saat yang bersamaan ada 2 orang Warga Negara asing dari Jerman berkunjung ke MAJT. Saya sempat berkenalan dengan salah satunya, Mrs. Andrea akalu tidak salah. Sementara temannya yang lain sibuk mengambil foto sudut-sudut MAJT.
Di dalam Masjid banyak dijumpai tanda peringatan untuk tidak tidur/tiduran di dalam Masjid. Tidak dipungkiri jika aura di dalam masjid selalu sejuk dan nyaman. Meski tanpa kasur orang dapat jatuh terlelap. Namun hal ini tidak disarankan, takmir masjid juga melarang hal tersebut karena ditakutkan jika seseorang tidur di masjid dan terlelap, auratnya akan tersingkap tanpa diketahui atau bisa saja mengeluarkan najis dari farji-nya tanpa disadari. 

Setelah itu kami naik ke lantai atas yang merupakan tambahan ruang tempat shalat yang pada waktu-waktu khusus digunakan untuk jama’ah putri shalat, terutama ketika jumlah jama’ah banyak dan bagian utama masjid penuh dengan jama'ah laki-laki.

Waktunya berganti baju, karena keringat Medina yang berlebih dapat memicu kekambuhan Dermatitis Atopic-nya.  Kami turun ke basement, ada beberapa kantor dan ruang wudhu dilengkapi toilet dengan jumlah banyak. Setting tempat wudhu dan toilet disini mirip setting tempat wudhu di masjidil haram. Selain kantor dan tempat wudhu, ada juga loket penitipan sandal-sepatu dan relief kompleks masjid agung. Di sisi lain ada miniature kompleks MAJT

Setelah berganti baju, kami keluar  untuk bermain di luar Masjid. Foto ini adalah foto favorit saya.

 

Perbandingan gaya Medina 6 bulan lalu dan bulan ini


Setelah shalat asar kami berfoto di depan Masjid dan berencara untuk naik ke menara MAJT setelah shalat magrib. Dulu saya tidak sempat naik ke menara MAJT, kopdar kemarin kami naik ke menara MAJT. 
credit : Travelerien.com

Saya sempat memfoto pemandangan semarang dari atas menara, tapi saya tidak sepiawai teman-teman yang dapat memfoto pemandangan masjid MAJT dari atas. Saya takut kalau hp saya lepas dari tangan karena takut ketinggian.
Subhanallah, indah sekali.




Selama di menara, saya kembali menunggui Medina yang asik makan kue kering yang diberikan penjaga menara. Seorang ibu yang bekerja berjaga dengan mengajarkan para pengunjung bagaimana cara menggunakan teropong di atas menara khususnya saat malam hari. Ibu tersebut juga bertugas memberikan penukaran uang logam 1000 rupiah sebagai koin penggunaan teropong.
Selain teropong di sekitar pagar menara, ada sebuah menara yang disimpan di ruangan khusus. Teropong ini digunakan khusus untuk melihat hilal dan mungkin untuk keperluan lainnya.
Terima kasih teman-teman blogger sudah berkunjung ke MAJT Semarang.
Anda tertarijk berkunjung ke Masjid Agung Jawa Tengah? Jangan sampai terlewatkan untuk naik ke menara MAJT juga.

2 komentar:

  1. MAJT memang indah n megah tak heran jika wisatawan asing pun tertarik mengunjunginya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, banyak sisi MAJT yang mirip bangunan di 2 masjid haram

      Hapus

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan kenangan di kolom komentar blog. Insyaallah segera dibalas :)

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup, it's not that hard to do dear...

Diberdayakan oleh Blogger.